Open Government adalah ide sederhana namun berdampak bagi pemerintah dan lembaga publik lainnya, di mana kinerja bisa lebih baik sementara proses pemerintahan transparan, akuntabel, dan responsif. Salah satu upaya yang dilakukan dalam proses transparansi adalah meningkatkan akses informasi publik, menjajaki dukungan partisipasi publik dan memanfaatkan teknologi untuk keterbukaan dan akuntabilitas, sehingga pelayanan kepada publik akan lebih optimal.

Transparansi merupakan dasar utama inisiatif Open Government, dimana transparansi merupakan kegiatan penyebarluasan informasi tentang kegiatan/kinerja pemerintahan secara sistematis dan proaktif. Warga negara berhak untuk mencari atau menerima informasi tentang kegiatan/kinerja instansi pemerintah. Dengan demikian, publik dapat mengetahui rencana, anggaran, dan kinerja suatu instansi pemerintah, yang dalam hal ini penggunaan dana yang dikelola oleh pemerintah dan didanai dari publik serta dapat diungkapkan secara transparan oleh pemerintah.

Transparansi juga merupakan landasan kepercayaan antara pemerintah dan warga negara. Keterbukaan akses informasi perencanaan dan penganggaran dapat memberikan akses pengawasan langsung kepada masyarakat, sehingga tujuan akhir pelaksanaan pembangunan melalui pelayanan publik dapat terlaksana secara optimal.

Latar belakang lain dari acara ini adalah untuk menciptakan ruang bagi partisipasi warga dalam pengambilan keputusan. Partisipasi warga dapat menjadi sistem peringatan dini untuk masalah publik, sebuah fasilitas di mana kebutuhan dan pandangan warga dipahami sebagai perbaikan untuk perumusan manfaat kebijakan. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengelola masukan dan keluhan warga, pemerintah dapat memahami kebutuhan warga melalui inovasi yang berdampak.

Inovasi yang lahir dari Bandung Datathon 2023 diharapkan fokus menjawab masalah penyediaan layanan kesehatan publik dengan menciptakan solusi transformatif yang menangani masalah ketidaksetaraan, aksesbilitas, dan efisiensi dalam penyediaan layanan kesehatan.